Jumat, 20 Januari 2012

MENDIDIK DIRI SENDIRI......

Mendengar kata "mendidik" kedengarannya angker sekali, bayangkan tugas mendidik itu kan bukan sembarang orang....palin tidak yang sudah belajar tentang kepribadian, tekhnik mendidik, psikologi anak dan lain sebagainya. Yang sudah belajar bertahun-tahun saja masih ada saja yang kurang berhasil, entah apa yang salah, apa gurunya, atau lingkungannya, atau muridnya yang kurang antusias dalam belajar, banyak jawaban yang mendukung pada pertanyaan yang meragukan itu.

Kata kunci yang harus kita pahami adalah, kita usahakan dari dalam diri sendiri dulu, semisal bagaimana berbicara, berpakaian, bertindak, hatta sampai bagaimana kita berjalan. Itu semua akan dicontoh oleh sang murid. Wajar kalau ilmuwan pendidikan mengatakan bahwa"Contoh itu merupakan pembelajaran berkarakter yang paling hebat." Apa yang bakal terjadi jika ada seorang pendidik berbicara di depan kelas misalnya dengan kata-kata kotor, tidak mendidik, cabul dan sebagainya....pastilah murid-murid akan dengan segera menirunya. Karenanya mari mulai sekarang kita koreksi diri sendiri dalam bertatap dengan murid, inilah yang dimaksud dengan mendidi. Jadi yang selama ini terapkan pada lingkungan murid saat kita mengajar, baru pada tahap mengajar bukan mendidik. Sebagai contoh, kita menyuruh murid sebelum berangkat sekolah sarapan pagi,....eeeee sang guru sendiri belum sarapan pagi.......bagaimana akan barakah....... perlu dipikirkan... Selengkapnya...

SANDIWARA KEHIDUPAN...............

Kalau kita cerna dan direnungkan....sungguh kehidupan ini mbak anak kecil yang bermain gunung-gunungan pasir di pinggir pantai. Bayangkan, mereka bersibuk-sibuk mengumpulkan pasir sebagai bahan mainannya, dengan susah payah mereka bangun gunung-gunungannya sesuai dengan kehendak mereka, tapi sesaat kemudian hancur berantakan disapu ombak yang datang gak kompromi dengan hasil karya mereka. Tapi anak-anak tertawa ria, senang, merasa puas........tapi ada pula yang bersedih hati, sebab mainannya [gunung-gunungannya] belum selesai. Itulah kehidupan yang fana in...... Karenanya, marilah dalam mengisi kehidupan ini, perbanyaklah ibadah kepada Allah, dalam artian ibadah dari sudut manapun sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Bukankah ibadah itu tidak hanya shalat ansich ?????? masih banyak wajah-wajah ibadah lainnya yang menunggu kreatifitas kita, seperti membantu anak yatim, memberi makan orang miskin, membangun mushalla, memperbaiki jalan setapak, menuntun atau menyebrangkan nenek/kakek2 yang hendak menyebrang, mengajari anak-anak tetangga mengaji, wudlu', shalat dan lain sebagainya. Insya Allah jika semua ini kita lakukan dengan sepenuh hati alias ikhlas....pastilah Allah akan membalasnya dengan berlipat ganda pahala, dan yang tak kalah pentingnya lagi, kita akan tergolong pada hamba yang selalu bersyukur "'Abdan syakuuraa".

Selengkapnya...

Kamis, 19 Januari 2012

PASPORT KEMATIAN........

Kematian tak ubahnya seperti kita mempersiapkan persyaratan mau naik haji atau umroh.Yah persiapan KTP, Surat nikah, KK, Ijazah, surat keterangan dari tempat kerja, semuanya di foto copy dan harus bermaterai. Setelah itu baru didaftarkan kepada petugas Imigrasi, setelah dicek baru si peminat diberi surat permohonan dan disuruh menunggu untuk wawancara hari berikutnya. Pada hari yang ditentukan baru kita wawancara, dan disuruh menungu lagi kira 4-7 hari baru selesai.....waduh sulit amet sich pengurusan keimigrasian Indonesia......apa gak ada jalan lain untuk bisa disederhanakan prosedurnya ?????? sungguh aku berniat dan bernazar, andaikata aku menjadi menteri Humkam insya Allah segala yang bertalian dan tetek bengik persuratan lainnya aku akan permudah...kasihan orang-orang yang antri bukan saja muda-muda, ada lho yang sudah berusia lanjut......kan kasihan berdiri berjam-jam hanya untuk menunggu giliran pengecekan. Kematian juga demikian,....surat-surat yang ada di louh mahfudh Allah perintahkan kepada petugasnya yakni malaikat Izrail untuk segera diproses sesingkat mungkin, kapan ia turun ke bumi ini untuk menjemput kita. Mungkin pagi hari, siang hari atau malam hari. Di kala kaya, miskin, sehat, sakit, tak berdaya semuanya Allah yang berkehendak.Tapi yang jelas kata Nabi saw, 100 hari manusia akan dicabut oleh Allah sesungguhnya yang bersangkutan telah mengetahuinya dan merasakannya bahwa kematian sudah dekat, hanya saja kita-kita yang disampingnya tidak sadar ke arah itu...... sungguh itu semua rahasia Allah SWT. Kematian memang tak seorang pun yang berani menghadapinya, ada-ada saja argumentasi yang dikemukakan, entah itu masih banyak dosa, anak belum gede, belom punya menantu, hutang belum terbereskan dan masih banyak lagi alasan klasik yang di lontarkannya. yang jelas mereka manusia itu takut "MATI" padahal kata Nabi saw. Allah akan mencabut roh seseorang tentunya yang paling baik di mata Allah swt. jadi kalau demukian orang-orang yang lebih awal dipanggilNya adalah termasuk hamba pilihan sementara yang belum tentunya masih jauh dari harapan Allah.......astaghfirullah........

Selengkapnya...

Selasa, 17 Januari 2012

MENJELANG KEMATIAN...

Ketika dua malaikat itu datang aku terkapar seorang diri diatas dipan lapuk di sudut kamar pengap istriku disampingku anak-anakku disebelahku teman-temanku terpaku melihatku dengan sesajian ayat-ayat alquran aku sendiri berdialog dengan sang tamu tersebut aku dituntun keduanya asyhadu alla ilaaha illah Allah waasyhadu anna Muhammadar Rasulullah terkesiap angin sorgawi menyapu dadaku satu-satu sambil tersenyum aku lambaikan tangan dan wajahku ke hadiratNya sementara para sahabat berdiri kaku tak percaya bahwa aku sudah dalam pelukan Ilahi....

Selengkapnya...