Senin, 26 Desember 2011

DUA JALAN.......

DUA JALAN...... Kehidupan manusia di dunia yg serba fana ini, pastilah akan bertemu dengan yang namanya kesulitan dan kemudahan, kesedihan dan keceriaan,keberuntungan dan kerugian, kebahagiaan dan kesengsaraan, itulah yang namanya sunnatullah. Tapi ada juga sosok manusia yang sombong dan takabbur kepada sang pencipta alam ini juga kepada kanjeng nabi Muhammad saw. Sangat keterlaluan memang, tapi mau dikata apa,mereka berargumentasi bahwa segala kesuksesan, kekayaan, martabat, pangkat yang mereka raih katanya hasil dari usaha dan jerih payahnya sendiri, tidak ada sangkut pautnya dengan-Nya. Sungguh keterlaluan manusia semacam ini.Bagi manusia yang berakal,-ulul albaab- tentulah akan menyadari sepenuhnya bahwa sesuatu yang kita raih saat ini tidak terlepas dari campur tangan Alah SWT.Kita jadi orang kaya, jadi pejabat, jadi konglomerat, jadi konsultan, praktisi hukum dan lainnya, itu semua adalah kehendak Tuhan setelah kita berupaya sekuat tenaga, "Fa idza 'azamta fatawakkal 'alallaah".

PUSAT INFORMASI DAN KONSULTASI HABA INSTITUTEDalam prespektif agama, manusia itu akan disodorkan oleh Allah dua jalan untuk dipilih dalam sepenuh hidupnya, Fujur dan Taqwa. Kanan dan kiri, gelap dan terang, celaka dan selamat, tinggal kita sendiri yang diminta oleh Allah, mau yang mana...???? Banyak diantara kita dalam perjalanan hidupnya memilih jalan fujur. Suatu jalan yang hanya mementingkan kehidupan sementara, kenikmatan sesaat, mereka sudah tidak mengenal dengan apa yang Sang Khalik serukan, "Faman ya'mal mitsqaladzarratin khairay yarah, wa may ya'mal mitsqala dzarratin syarray yarah," Tapi ada juga sahabat kita yang namanya manusia memilih jalan taqwa, sepanjang perjalan hidupnya,tidak terlepas dari nuansa agama, dari mencari rezki, mendidik anak istri, mengajar, berorganisasi, bermasyarakat, semuanya berkiblat pada aturan agama. Jika baik ia lakukan jika tidak baik ia tinggalkan, jika merugikan pihak lain ia tidak lakukan, dan jika mendatangkan kebahagiaan dan kemanfaatan orang lain dengan senang hati ia lakukan. Sungguh mulai manusia semacam ini. mari kita mulai mencontoh dan melaksanakan mulai detik ini. amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberikan Komentar atau Pertanyaan jika ada yang ingin ditanyakan