Rabu, 26 Januari 2011

DO'A UNTUK SANG KYAI.....

Tuhan,...
Di ujung kesempatan berdesir pintaku melukis wajah sang Kyai
terkapar di pantai pasir gir sereng di prenduan penuh kerinduan
jadikan asa menangguk kepasrahan di belahan pinta itu disangkut jernihnya oase
hingga ada sekeping jawaban nantikan raut wajah yang makin menua



taburkan aroma sorgawi dijejalkan dalam genggaman puisi cinta
Tuhan....
adakah penantian ini tak berujung hingga kami terlelap sendiri ?
adakah kerinduan ini terobati dengan sapa para Malaikat di Gunung Tursina
adakah pinta itu dilayarkan lewat gelombang air mata
jauh nun disana di kota mati sendiri lari
bawa sekeping rindu semburatkan cintaku pada sang kekasih lara
di seberang penantian ada bingkai dilukis arsy
dan para santri tertunduk di bawah pohon kelapa ratapi sangsi Ilahi
Tuhan...
berita yang tersangkut itu dikibarkan lewat getaran candunya rasa
dan ada pula yang berkata :
"Siapakah taburkan garis-garis putih di ranjang kesembuhan...
"Siapakah lembayungkan warna yang tersangkut di ufuk itu
"Siapakah sibakkan gelombang serdadu dalam langkah menuju pusara...
Dialah yang tapaki makna puisi di aliri kerinduan sendiri.
Tuhan...
pejamkan sakit ini di kelopak para Auliya'
ranumkan dia dan aku segalanya agar aku datang tepat waktu...
di batas tepi roh
di langkah cabutan
di pusara ada sapa
sebatas lingkaran di alam kesendirian.
Subhanallah....Allahu Akbar......
Dan hari ini kugelombangkan seadanya
sebagai teman tidurku di liang sana
sendiri dan aku menunggunya
dengan alunan ayat-ayat Ilahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberikan Komentar atau Pertanyaan jika ada yang ingin ditanyakan