Minggu, 23 Januari 2011

OTAK



Ibn 'Arabi menyebutkan bahwa ada enam fasilitas dalam diri manusia yang dapat digunakan untuk mempersepsi, yaitu pendengaran,  penglihatan, penciuman, perabaan, perasaan dan pikiran. Pikiran dihasilkan oleh mekanisme kerja otak. Otak bekerja berdasarkan daya-daya yang  dimilikinya. Imam Al-Ghazali menunjukkan  lima daya otak, yaitu daya khayal, daya pikir, daya ingat, daya hafal, dan daya berasa partisan (Sensus komunis).

Dalam sebuah penelitian, para ahli saraf kontemporer menunjukkan kemampuan otak manusia yang sungguh luar biasa. Dalam istilah bahasa Arab, otak disimbolkan dengan dimagh atau Mukhkh. Taufik Pasiak menyebutkan ada tiga fungsi otak yang membuatnya berbeda dari yang lain., yaitu fungsi emosi, fungsi rasional eksploratif  atau fungsi kognisi dan fungsi refleksi.[Taufik Pasiak Revolusi IQ/EQ/SQ  antara Neorosains dan Al-Quran, op.cit. hlm. 271], Tulisnya, Otak [encephal] dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu rhombencephalon atau hindbrain [otak belakang] atau disebut juga dengan otak reftil , mesencephalon atau midlbrain [otak tengah] atau disebut juga dengan otak mamalia, dan proencephalon atau forebrain [otak depan] atau disebut juga dengan neokorteks [Ibid, hlm. 65].

Bobibi DePorter dan Mike  Hernacki menunjukkan bahwa otak  reftil bertanggungjawab atas fungsi-fungsi motor sensor, yaitu pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari pancaindera. Otak ini berkaitan dengan insting mempertahankan hidup.[Bobbi DePorter dan Mike  Hernacki, Quantum Learning [Bandung: Kaifa,2003], hlm.26. Otak reftil terdiri dari cerebrum [cerebellum atau otak kecil, pons [jembatan] dan medulla oblongata. Dua bagian terakhir bersama-sama dengan mesenphalon membentuk batang otak [brainsteam atau truncus celebri] yang menjadi jembatan antara belahan otak dan saraf tulang belakang. Perannya sangat penting, yaitu mengatur pernafasan dan koordinasi gerakan tubuh, demikian Taufik Pasiak tulis dalam bukunya, op. cit., hlm. 72..

1 komentar:

  1. pak...terkadang saya merasakn hal sama 2 kali...dan persis seperti yg saya liat...
    klo bahasa modernnya "deja vu" klo ga salah dr bhs prancis yg artinya pernah melihat...
    saya beberapa kali memanfaatkan situasi ini,memang awalny terlihat kebetulan...tapi jika saya merasakan gejala deja vu saya bisa mengetahui kejadian beberapa saat kedepan...apa ada masalah ttg ini dlam islam??
    atau ada masalah di otak saya??

    BalasHapus

Silahkan Memberikan Komentar atau Pertanyaan jika ada yang ingin ditanyakan