Dalam berbagai penataan "Kehidupan" tidak sedikit manusia Muslim terperangkap pada jaring-jaring skularisme, fandalisme, konsumerisme, terkadang pula mereka mengabaikan kaidah-kaidah agama [Alquran dan As-Sunnah] sehingga dalam meniti perjalananannya di atas dunia ini
seakan-akan tidak memiliki pegangan dan panduan yang mampu menjembatani sebuah "niat" untuk terciptanya kehidupan yang "Thayyibah" yang pada akhirnya akan dirasakan tidak hanya oleh mereka sendiri, melainkan oleh orang banyak. Inilah makna "Kehidupan" yang sangat dianjurkan oleh agma kita-Islam. Nabi SAW. sendiri menegaskan ,"Khairu naasi anfa'uhum lin naasi".
Karenanya, sebagai manusia intelek sudah sewajarnya kita berusaha untuk memaksimalkan kemampuan berpikir kita untuk hal-hal yang sangat bermanfaat dalam perjalanan kehidupan kita sehari-hari. Sebab masih terlalu banyak diantara teman-teman belum memaksimalkan berbagai nikmat yang Allah semaikan pada kita, terbukti dengan adanya pengabaian nikmat tersebut. Katakanlah, nikmat "Waktu", mereka tidak memanfaatkannya pada hal-hal yang positif, apalagi kepada hal yang bernuansa survival... sungguh masih banyak terbengkalai. "Al waktu atsmanu minadz dzahabi" - "The time is science" - "Al waktu kas syaifi, in lam taqtha'hu qatha'aka". Ini hanya segelintir nikmat yang setiap saat selalu bergelut dengan kita...bagimana dengan yang lainnya ???
Sebagai insan yang mudah-mudahan digolongkan kepada golongan yang mendapatkan RidhaNya, saya hanya bisa berharap dan mengimbau shabat-sahabat di seantero nusantara untuk memaksimalkan waktu seefisien mungkin dalam rangka membenamkan diri terhadap nikmat-nikmaNya. amien.
Jumat, 28 Januari 2011
MENYIANGI KEHIDUPAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Memberikan Komentar atau Pertanyaan jika ada yang ingin ditanyakan